Kurikulum 2013 Gunakan Metodologi Pengajaran Partisipatoris

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8NuXIWmAubhgbNIUgd7KDBfA8iaBUuDmdHNGefJx3SpOSQr027o0QFNzd6C552EJeargaaHxtCVqzQP3UML0P1pjQmz75ppyIY-bou9gMy5VzV8pSB8_ikN3q8GGJCxJ0L360G4t3f37h/s1600/1-ok.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8NuXIWmAubhgbNIUgd7KDBfA8iaBUuDmdHNGefJx3SpOSQr027o0QFNzd6C552EJeargaaHxtCVqzQP3UML0P1pjQmz75ppyIY-bou9gMy5VzV8pSB8_ikN3q8GGJCxJ0L360G4t3f37h/s1600/1-ok.jpg" width="400" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%;">Mendikbud<br />Prof. Dr. Mohammad Nuh, DEA (tengah) bersama para pejabat eselon I.</span></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /><br /></div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />Jakarta<br />(Dikdas): Metode pembelajaran berbasis eksperimen yang menuntut siswa<br />mengajarkan kembali materi yang dipraktikkan kepada siswa lain sangat baik<br />diterapkan di sekolah. Sebab, metode tersebut berdampak pada sangat tingginya<br />daya serap dan lekat keilmuan dalam memori siswa.</div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /><br /></div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />Demikian<br />disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Mohammad Nuh, DEA saat<br />memberikan sambutan pada Halal bi HalalKeluarga Besar Kemdikbud di Plasa<br />Insan Berprestasi Gedung Ki Hajar Dewantara, Kompleks Kemdikbud, Senayan,<br />Jakarta, Selasa siang, 5 Agustus 2014. Hadir dalam acara semua pejabat eselon<br />I, II, III, dan IV di lingkungan Kemdikbud.</div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /><br /></div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />Mohammad Nuh<br />mengatakan, dalam piramida pembelajaran, ada dua jenis metode pengajaran yaitu passive<br />teaching methodology danparticipatory teaching methodology. Keduanya<br />terkait daya serap siswa terhadap materi belajar.</div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /><br /></div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />Pada metode<br />pertama, aktivitas yang masuk dalam kelompok pasif ini adalah belajar sendiri,<br />membaca, audio-visual, dan demonstrasi. Dengan belajar sendiri, ilmu yang dapat<br />melekat dalam memori anak hanya 5%. “Membaca hanya punya kontribusi 10<br />persen,”ujar Mohammad Nuh. Audio-visual berkontribusi 20% dan demonstrasi 30%.</div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /><br /></div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />Pada metode<br />kedua, kontibusi 50% diberikan oleh diskusi kelompok. Kontribusi 75% disumbang<br />praktik/eksperimen. Sedangkan penyampaian kembali materi kepada siswa lain<br />berkontribusi 90%. “Apa yang kita gagas dalam Kurikulum 2013, yaitu mulai dari<br />mengamati, bertanya, memikirkan, eksperimen, mencoba, sampai pada akhirnya<br />menyampaikan atau mengomunikasikan pada dasarnya kelompokteaching berbasis participatory,”<br />tegasnya.</div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />Mohammad Nuh<br />kemudian menceritakan aspek teologis dari penggunaan metode itu. Sekitar tahun<br />2005-2006, ia mengunjungi K.H Abdullah Faqih, pengasuh Pondok Pesantren<br />Langitan, Tuban, Jawa Timur. Abdullah Faqih, kenangnya, menyampaikan pentingnya<br />pengamalan dan pengajaran ilmu kepada orang lain. Ia mengutip sebuah hadis yang<br />mengatakan bahwa jika orang dikaruniai ilmu lalu mengamalkan dan mengajarkannya<br />kepada orang lain, maka Allah SWT akan mengajarkan apa yang belum diketahuinya.</div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /><br /></div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />Dalam acara halal<br />bi halal itu Mohammad Nuh menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh<br />pegawai Kemdikbud. Ia pun berpamitan karena pada Oktober mendatang ia akan<br />mengakhiri masa jabatannya dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.</div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /><br /></div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />Menurut<br />Sekretaris Jenderal Kemdikbud Prof. Ainun Na’im, Ph.D., halal bi halal bertujuan<br />meningkatkan tali silaturahmi di antara para pegawai Kemdikbud. Acara ini,<br />katanya, akan meningkatkan kualitas hubungan kerja. “Dan insya Allah<br />akan meningkatkan layanan kita kepada masyarakat di bidang pendidikan dan<br />kebudayaan,” ujarnya. </div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /><br /></div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br /><span style="font-family: inherit;">Acara halal bi halal juga<br />diisi ceramah oleh Nurul Qomar, anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Mantan<br />komedian ini menyampaikan materi tentang pentingnya mengkaji Al-Qur’an dan<br />menjalankan salat. “Salat yang ditegakkan dengan benar akan berpengaruh<br />psikologis pada pelakunya,” ucapnya. Ceramah disisipi dengan guyonan yang<br />membuat hadirin tertawa terpingkal-pingkal.* (Billy Antoro)</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br /><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br /><span style="font-family: inherit;">Sumber : <a href="http://dikdas.kemdikbud.go.id/index.php/kurikulum-2013-menggunakan-metodologi-pengajaran-partisipatoris/" target="_blank">DIRJEN DIKDAS</a></span></div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /></div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><br /><br /></div><br />

Kurikulum 2013 Gunakan Metodologi Pengajaran Partisipatoris

Mendikbud Prof. Dr. Mohammad Nuh, DEA (tengah) bersama para pejabat eselon I. Jakarta (Dikdas): Metode pembelajaran berbasis eksperimen yang...

Baca selengkapnya »

Dapodik Versi 3.00 Kemungkinan Dijadwalkan Release Selasa 5 Agusutus 2014

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsLhEuvwaCDkpLhwyGwW8MUjCSPNRf9qRvQ6SYUp2kQ0Lw0KY4EjccUM91law2ABzB3enR05inN2v-a84ebAd1QowBfC69Nk9ypEppeGN6KzTC_0EFvQPEv6aoqXT7vj0MI14KEEFl4sSs/s1600/RELEASE.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="98" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsLhEuvwaCDkpLhwyGwW8MUjCSPNRf9qRvQ6SYUp2kQ0Lw0KY4EjccUM91law2ABzB3enR05inN2v-a84ebAd1QowBfC69Nk9ypEppeGN6KzTC_0EFvQPEv6aoqXT7vj0MI14KEEFl4sSs/s1600/RELEASE.png" width="400" /></a></div><br /><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"><br /><br /></div><br /><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br /><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; font-size: 11pt;">Para rekan Ops pasti<br />sudah tidak sabar menantikan release nya aplikasi terbaru dapodikdas versi<br />3.00. Berdasarkan info dari Bp. Yusuf Rokhmat aplikasi dapodik generasi 3 atau<br />G3 (versi 3.00) kemungkinan akan release hari selasa tanggal 5 agustus 2014. "mohon<br />maaf G3 belum release hari ini , insyaallah besook selasa 5-8-2014... paling<br />lambat release, dalam tahap finalisasi, agar hasilnya optimal dan memudahkan<br />kita semua" (Bp. Yusuf Rokhmat).</span><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div><br /><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br /><br /></div><br /><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br /><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; font-size: 11pt;">Sambil menunggu release aplikasi dapodik G3 alangkah baiknya kita<br />persiapkan data-data yang lengkap guna mempermudahkan kinerja para ops nanti.<br />Jika sudah release segera instal aplikasi nya, dan tetap harus diutamakan<br />ketelitian dalam mengisi data-data seperti data sekolah, siswa dan ptk. Jangan<br />terburu-buru dalam pengisian data hanya untuk mengejar sinkronisasi, apa<br />gunanya sinkronisasi jika data-data masih berantakan. Ketelitian dan kesabaran<br />adalah kunci keberhasilan.</span><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div><br /><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br /><br /></div><br /><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br /><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; font-size: 11pt;">Semoga informasi ini bisa bermanfaat...</span><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div><br /><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br /><br /></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; font-size: 11pt; line-height: 115%;">Salam satu data.</span></div><br />

Dapodik Versi 3.00 Kemungkinan Dijadwalkan Release Selasa 5 Agusutus 2014

Para rekan Ops pasti sudah tidak sabar menantikan release nya aplikasi terbaru dapodikdas versi 3.00. Berdasarkan info dari Bp. Yusuf Rokhma...

Baca selengkapnya »

Guru Harus Memenuhi Jumlah Jam Mengajar

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs1PHX_phHa5USqlEFjPVRT2dPEbxRUZZ7pg1yDzRSASuFYWvEYsFO1wu4AVf_8ebIju3_kAzneaRAIPvGjwkZb-m9iHpdf9OPykVA_yurtlevsrM0tv18H9qGghCJGUK-k4TdG1Kr254g/s1600/guru-mengajar-di-kelas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs1PHX_phHa5USqlEFjPVRT2dPEbxRUZZ7pg1yDzRSASuFYWvEYsFO1wu4AVf_8ebIju3_kAzneaRAIPvGjwkZb-m9iHpdf9OPykVA_yurtlevsrM0tv18H9qGghCJGUK-k4TdG1Kr254g/s1600/guru-mengajar-di-kelas.jpg" width="400" /></a></div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br /><span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Para guru yang kurang jam m engajar harus m engajar di<br />sekolah lain.</span></div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /><span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 9.5pt;"><br /></span></div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /><span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 9.5pt;">Pemerintah menetapkan batas minimal jumlah jam mengajar adalah 24<br />kali tatap muka per pekan. Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan jika ada guru di<br />suatu sekolah tidak bisa memenuhi batas minimal jam mengajar maka guru PNS atau<br />swasta yang sudah bersertifikat </span><span style="color: #243749; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 9.5pt;">tidak bisa<br />mendapatkan tunjangan profesi guru</span><span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 9.5pt;">.<o:p></o:p></span></div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /><br /></div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /><span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 9.5pt;">"Selama ini ada yang protes. Dulu dapat tunjangan profesi,<br />sekarang kok tidak. Setelah dicek, ternyata jam mengajarnya kurang," kata<br />Nuh yang SekolahDasar.Net kutip dari <i>JPNN </i>(02/08/2014).<o:p></o:p></span></div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /><br /></div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /><span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 9.5pt;">Nuh berharap pada tahun ajaran baru 2014/2015 tidak ada lagi<br />guru yang kekurangan jam mengajar. Para guru yang kekurangan jam mengajar harus<br />memenuhinya dengan mengajar di sekolah lain. Saat ini guru PNS yang kekurangan<br />jam mengajar diperbolehkan mengajar di sekolah swasta, sehingga tetap<br />mendapatkan tunjangan profesi guru.<o:p></o:p></span></div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /><br /></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /><span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 9.5pt;">Aturan </span><span style="color: #243749; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 9.5pt;">pendistribusian guru PNS ke sekolah swasta </span><span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 9.5pt;">dikomando dinas pendidikan kabupaten atau kota setempat. Menurut Nuh,<br />sekolah swasta yang kekurangan guru dapat minta ke dinas pendidikan setempat.<br />Atau bisa juga atas inisiatif dinas pendidikan sendiri menugaskan guru PNS ke<br />sekolah yang kekurangan guru.</span></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /><span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 9.5pt;"><br /></span></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /><span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 9.5pt;">Sumber : <a href="http://www.sekolahdasar.net/2014/08/guru-harus-memenuhi-jumlah-jam-mengajar.html" target="_blank">sekolahdasar.net</a></span></div><br />

Guru Harus Memenuhi Jumlah Jam Mengajar

Para guru yang kurang jam m engajar harus m engajar di sekolah lain. Pemerintah menetapkan batas minimal jumlah jam mengajar adalah 24 kali ...

Baca selengkapnya »